Dulu, ketika Gojek, Bukalapak, Tokopedia, dan OLX serta perusahaan rintisan lainnya muncul, banyak pertanyaan dari masyarakat. Mengenai dari mana keuntungan perusahaan-perusahaan tersebut? Memang tak banyak pimpinan perusahaan-perusahaan tersebut mengungkapkan penghasilan mereka secara gamblang hingga membuat masyarakat penasaran dan bingung gimana Start Up dapat uang.

Sama halnya dengan Gojek, saat Gojek sedang booming di sekitar tahun 2015. Perusahaan yang didirikan oleh mantan Managing Director Zalora, Nadiem Makarim ini pun mendapatkan pertanyaan masyarakat. Dari mana perusahaan Gojek membiayai operasional perusahaan. Belum lagi, saat itu gojek memberikan diskon yang cukup besar bagi para penggunanya. Dan bonus yang besar bagi para drivernya. Sehingga wajar banyak masyarakat mempertanyakan gimana mereka memperoleh keuntungan.

Hal ini juga menjadi pertanyaan masyarakat kepada perusahaan-perusahaan rintisan lainnya, seperti situs jual beli OLX, Tokopedia, dan Bukalapak. Tentunya mereka pun tidak secara gamblang menceritakan pendapatan yang mereka peroleh. Bahkan ada yang menganggap bahwa perusahaan-perusahaan online banyak membakar uangnya. Tapi tidak memiliki pendapatan. Karena tidak tahu gimana Start Up dapat uang.

Antijobless.com akan segera mencoba mengulas mengenai pendapatan dari perusahaan-perusahaan rintisan. Dari mana mereka mendapatkan dana untuk membiayai kehidupan bisnis mereka yang di dapatkan dari dunia maya. Dan dimana sumber keuangan mereka selama ini.

Tentunya ini bisa menjadi pertimbangan kalian yang ingin mendirikan sebuah perusahaan rintisan dan bisa mengetahui dari mana pemasukan yang harusnya kalian dapatkan. Meskipun hasilnya tidak kalian dapatkan secara singkat.

Sumber Keuangan Perusahaan Rintisan di Indonesia

Mungkin kita tidak bisa mengatakan sumber keuntungan perusahaan rintisan. Tetapi kita harus menyebut sumber pendapatan perusahaan Start Up. Sebab, hampir semua perusahaan rintisan saat ini belum mendapatkan keuntungan.

Bahkan meskipun pendapatan mereka sudah cukup banyak dan pertumbuhan bisnis yang besar, namun kesemua itu belum bisa membawa perusahaan rintisan memperoleh untung. Penasaran kan gimana Start Up dapat uang!

Investor

Saat ini, sebagian besar dana yang dikeluarkan oleh perusahaan Start Up di Indonesia berasal dari dana investor. Dari dana investor inilah yang digunakan oleh founder start up untuk memutar hingga ‘membakar’ uang dari pemilik dana tersebut.

Berbeda dengan perusahaan konvensional lainnya. Investor di perusahaan Start Up tidak meminta keuntungan dalam waktu cepat. Tetapi mereka berharap, uang yang mereka berikan saat ini bisa mereka hasilkan pada masa depan. Sebab, investor telah menganalisis bahwa perusahaan Start Up bisa memberikan hasil yang baik di masa depan.

Tanpa investor, Start Up sangat sulit untuk berkembang. Sebab dana tersebutlah yang mereka gunakan untuk membuat iklan dan berbagai hal untuk menjaring konsumen mereka dengan baik. Jadi sudah terjawab yah salah satu sumber gimana Start Up dapat uang.

Bootstraping

Selain dari dana investasi, sumber pendapatan perusahaan-perusahaan Start Up berasal dari bootstrap. Bootstrap ini adalah suatu cara membangun sebuah Start Up dengan dana sendiri alias mandiri tanpa investor.

Namun memang tidak banyak perusahaan Start Up yang fokus dalam mendapatkan sumber pendapatan dari model boostrap. Jika Anda tidak memiliki modal kuat, maka Anda sangat sulit untuk mengembangkan perusahaan dengan dana yang ada. Bootstrap bukanlah cara Start Up dapat uang, tapi ini model pembiayaan yang dilakukan oleh si pemilik Start Up untuk kelangsungan bisnisnya.

Beberapa pendiri Start Up mengatakan dengan model bisnis bootsrap, Anda bisa mendapatkan dengan lebih cepat. Karena hasilnya akan Anda nikmati sendiri tanpa harus berbagi dengan investor.

Penjualan Produk atau Jasa

Tentunya pendapatan yang paling utama dari sebuah Start Up adalah penjualan produk dan jasa. Yakni pendapatan langsung dari konsumen, dari hasil itulah uang yang diperoleh akan diputar kembali. Meskipun terkadang pendapatan tidak sebesar dari pengeluaran. Sehingga terkadang hasil dari penjualan langsung tidak memberikan dampak yang berarti bagi keuangan perusahaan Start Up.

Model penjualan setiap Start Up pun berbeda-beda. Ada yang melakukan penjualan dengan model affiliate, keagenan, reseller dan dropship. Tergantung dari kebijakan Start Up untuk mendapatkan uang dari end user. Dengan menjual produk adalah salah satu sumber gimana Start Up dapat uang.

Fitur Premium

Pendapatan lainnya dari perusahaan-perusahaan Start Up di Indonesia adalah penawaran fitur premium kepada pelanggan. Hampir semua Start Up memiliki fitur ini, lihat saja seperti e-commerce dan marketplace. Mereka menawarkan fitur premium kepada pengguna atau konsumen mereka. Fitur premium ini tidak di dapatkan secara cuma-cuma oleh si pelanggan, melainkan konsumen dan pengguna harus membayarnya.

Seperti halnya fitur premium yang ada pada Tokopedia, Bukalapak, dan OLX. Mereka memberikan fitur premium kepada para penjual yang sudah sukses berdagang di marketplace mereka dan memberikan penawaran jika menggunakan fitur premium si pengguna akan mendapatkan akses dan keuntungan yang lebih besar. Dengan fitur premium inilah perusahaan-perusahaan Start Up dapat uang.

Iklan

Selain dari penjualan, umumnya Start Up memberikan iklan kepada para penggunanya. Jika di marketplace, para penjual yang ingin iklan akan dikenakan biaya. Apa lagi jika produk yang mereka jual mau tampil di halaman depan, para penjual harus membayar kepada pihak marketplace. Cara ini menjadi cara yang cukup sering dilakukan sebagai sumber pendapatan bagi Start Up.

Jika Start Up selain e-commerce, terkadang perusahaan Start Up memberikan ruang iklan kepada perusahaan-perusahaan konvensional lainnya yang ingin beriklan di aplikasi atau website perusahaan Start Up tersebut. Pemasukan dari iklan ini lah dijadikan sebagai sumber Start Up dapat uang.

Buat Anda yang saat ini ingin membangun Start Up, Anda wajib tahu bagaimana Start Up dapat uang. Sehingga Anda bisa menyusun rencana dan bussiness plan gimana cara Start Up yang Anda bangun bisa memaksimalkan apa yang sudah Anda lakukan.

Ketika Anda membangun sebuah Start Up, Anda juga tidak boleh lupa untuk melakukan pembukuan. Karena Start Up yang dibangun adalah sebuah bisnis, semua pengeluaran yang Anda lakukan wajib untuk dicatat dalam sebuah sistem yang layak.

Memang belum ada keuntungan atau hasil yang Anda dapatkan dari membangun Start Up, tetapi Anda sudah tahu berapa modal yang Anda keluarkan dan kapan modal itu harus balik. Semua itu harus bisa tercatat dengan baik dan rapih dalam satu sistem. Agar Anda mudah melakukan pembukuan Anda harus menggunakan aplikasi pembukuan Accurate Online yang sangat cocok untuk perusahaan Start Up yang tengah berkembang.

Dengan Accurate Online, Anda sebagai pemilik Start Up bisa dengan mudah melakukan semua pembukuan dan membuat laporan keuangan dengan tepat dan akurat dan tak takut menyerahkan pembukuan usaha kepada staff Anda, karena di Accurate Online memiliki fitur approval dan secure encryption yang membuat data Anda aman meskipun tersimpan di cloud. Dapatkan kemudahan dalam melakukan pembukuan pada Start Up Anda dengan Accurate Online.